MITRARADAR.COM/POLMAN – Siswa yang berinisial AD (15) tahun di duga di aniaya oleh oknum guru ngajinya sekaligus sebagai pimpinan pondok pesantren yang berinisial MB (35) tahun, terhadap siswanya. AD siswa Matrasa Sanawia (MTS) kelas dua yang mondok di pesantren Darul Hujfhadz, di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman Provinsi Sulawesi Barat.
Pengakuan AD saat di temui Wartawan, Kejadiannya setiap hari tapi saya lari karna sudah tidak tahan dengan adegan yang di lakukan oleh oknum guru ngaji, ini sudah melebihi batas sebagai cambukan pengajar terhadap anak didiknya. Imbasnya cambukan itu sudah berbekas dan bahkan menimbulkan luka yang sangat serius.
Korban AD, mengaku bahwa saat kemarin kemarin saya masih tahan dengan perlakuan guru demi untuk menimba ilmu tapi terakhir ini pada hari minggu 29 Oktober 2023 saya suda tak sanggup lagi soalnya guru suda memukul dengan tidak pake perasaan lagi sehingga belakan saya luka dan sangat sakit dan pedis.
” Kejadian itu dilakukan oleh guru ngaji saat saya di suru menghapal tapi kalau belum bisa hapal maka saya harus di pukul sebagai hukumnya, saya di cambuk di bagian belakang dengan cara berkali kali dengan memakai hanger baju yang terbuat dari kawat (besi) sehingga saya lari meninggalkan pondok,” Ungkap AD ke pada Wartawan dengan wajah lesu, Selasa (31/10).
Orang tua korban, Rusdin (43) tahun mengatakan, Dengan adanya kejadian seperti ini saya orang tua siswa sangat berharap kepada pihak yang berwajib agar mengusut tuntas kasus sepeti ini agar kedepannya, kami selaku orang tua tidak salah berharap terhadap sejumlah oknum guru.
” Seharusnya mendidik anak untuk jadi anak yang pintar agar berguna bagi agama dan bangsa bukan justru sebaliknya memperlihatkan perilaku yang buruk terhadap anak usia dini,” Ujarnya Rusdin. (Syarifuddin Daeng Mapoang)