Pemerintah Kabupaten Nunukan bersama Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara melaksanakan salah satu program unggulan Presiden yakni Uji Coba Pemberian Makan Bergizi Gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Nunukan, Kamis (31/10/2024).
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid menyatakan pemerintah Kabupaten Nunukan sangat mendukung program Presiden terkait pemberian makan bergizi gratis ini sebagai bentuk wujud sinergitas antar pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten Nunukan.
Laura berharap program MBG segera ada kejelasan secara regulasi terkait dengan tata kelolanya sehingga pemerintah daerah juga bisa mempersiapkan apa saja yang bisa dibantu sesuai dengan jangkauan dan kewenangan.
“Sesuai dengan laporan yang saya dapatkan, nantinya akan ada dapur umum yang akan melayani sekitar 3000 siswa se-Kabupaten Nunukan dengan perkiraan jumlah personil sekitar 50 sampai 60 orang, oleh karena itu hal tersebut rasanya perlu memperhatikan kondisi geografis wilayah Kabupaten Nunukan,” pungkasnya.
Lanjut Laura berdasarkan acuan harga Rp15.000,- per porsi, dengan melihat contoh uji coba yang telah dilaksanakan, maka mungkin perlu dipertimbangkan, terlebih dengan kondisi geografis Kabupaten Nunukan terkait dengan ketersediaan bahan baku yang berbeda-beda disetiap wilayah. Menurutnya anggaran digunakan di wilayah 4 seperti daerah Krayan akan berbeda dengan anggaran di wilayah kecamatan nunukan dan Pulau Sebatik.
Laura mengimbau kepada seluruh tenaga pendidik untuk turut mendukung program pemerintah ini, demi mewujudkan kualitas tumbuh kembang anak- anak sebagai generasi penerus bangsa.
Sementara Pjs Gubernur Togap Simangunsong mengatakan program makan bergizi gratis yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan meningkatkan sumber daya manusia melalui pemenuhan kebutuhan gizi anak – anak Indonesia serta dapat menggeliatkan perekonomian di masing-masing daerah.
Disampaikan Gubernur, Program MBG ini akan paten dilaksanakan mulai tanggal 2 Januari 2025. Menurutnya masih ada waktu untuk mempersiapkan apa yang diperlukan dalam pelaksanaan program ini. Misalnya kapan waktu pemberian makan siswa, bagaimana teknisnya, dari mana pemasok bahan. Sehingga dapat diketahui pola dan ritme yang paling efektif dan efisien dalam pemberian makan bergizi gratis tersebut.(*)