NUNUKAN – Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE ) Kabupaten Nunukan adalah sebuah wadah untuk Mewujudkan kebersamaan antar Etnis yang ada di Kabupaten Nunukan.
Terbentuknya Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE) di Kabupaten Nunukan untuk dapat saling mengenal dan saling menjaga serta saling berkomunikasi antar Etnis etnis yang ada di Kabupaten Nunukan. dengan adanya Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE ) ini sangat memudahkan kita untuk berkomunikasi bila terjadinya permasalahan yang mengarah ke sara.
Selain itu, tujuan dari terbentuknya Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE) juga menjadi sumber informasi tentang perkembangan situasi maupun potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang ada di Wilayah Kabupaten Nunukan.
Ketua Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE), Sumari mengatakan, wilayah Kabupaten Nunukan terdapat 13 Etnis atau Kelompok yang tergabung dalam Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE) yaitu Lembaga Adat Tidung, Dewan Adat Dayak, Bubuhan Banjar, KKSS ( Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan ), KKSU ( Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara), KKSB ( Kerukunan keluarga Sulawesi Barat), KKST ( Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara ), KKBN, IKAT ( Ikatan Keluarga Toraja), KKNTT ( Kerukunan Keluarga Nusa Tenggara Timur), Pakuwaja, PSMTI dan Ketua Kerukunan Gorontalo.
” Dengan adanya Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE) sebagai wadah untuk Mewujudkan kebersamaan antar Etnis yang ada di Kabupaten Nunukan, Organisasi Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (FORMALINE) juga senantiasa besinergi dengan pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Nunukan dalam menjaga situasi Kamtibmas di Kabupaten Nunukan, terutama dalam menangkal dan menanggulangi paham Terorisme / Radikalisme dan Intoleransi,” kata Sumari, Jumat (01/09/2023).
Lanjut Sumari, Dalam upaya menangkal dan penanggulangan paham Terorisme / Radikalisme dan Intoleransi diwilayah Kabupaten Nunukan ini sudah pasti menjadi tanggung jawab kita bersama agar situasi Kamtibmas di wilayah Kabupaten Nunukan tetap aman damai dan tentram.
Harapannya bersama pihak kepolisian dalam hal ini Polres Nunukan dapat bersinergi untuk memberikan sosialisasi tentang indahnya hidup dalam keberagaman sub suku yang ada, saling menghormati dan menghargai atas perbedaan budaya dan adat masing – masing.
” Harus selalu terjun ke masyarakat dalam rangka pendekatan secara kekeluargaan dan secara humanis dalam memberikan pemahaman terkait dengan kegiatan – kegiatan ataupun ajaran – ajaran yang menyimpang yang mengarah ke Paham Terorisme / Radikalisme dan Intoleransi,” Harapannya Sumari.(**)