Kalimantan UtaraNunukan

Dalam Rangka Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional Kepala BNNP Berkunjung ke Pulau Perbatasan di Nunukan

×

Dalam Rangka Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional Kepala BNNP Berkunjung ke Pulau Perbatasan di Nunukan

Sebarkan artikel ini

MITRARADAR.COM/NUNUKAN – Dalam rangka deklarasi anti narkoba masyarakat pesisir dan perbatasan memperingati hari hari anti narkoba internasional (HANI) tahun 2024, Kepala BNNP berkunjung ke pulau perbatasan tepatnya di PLBN Sei nyamuk, Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, Senin (24/06/2024).

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Utara Brigadir Jenderal Polisi. Hisar Siallagan., S.I.K dalam sambutannya mengatakan, Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tahunnya menjadi refleksi bagi kita semua bahwasanya ancaman bahaya narkoba itu kian nyata. HANI merupakan bentuk keprihatinan bersama terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba merupakan persoalan krusial yang telah merasuk ke dalam sendi kehidupan dan berdampak luas pada aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan sampai pada keamanan dan ketertiban masyarakat.

” Peredaran gelap Narkoba mulai masuk melalui daerah – daerah pesisir dan perbatasan, seperti yang terjadi di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan.Kalimantan Utara, yang dikenal dengan julukan “Bumi Benuanta”, merupakan daerah yang terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil, yang antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, dipisahkan oleh sungai dan lautan,” Kata Kepala BNNP.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Perbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia di sebelah utara dan barat, serta Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah di sebelah selatan, dengan laut Filipina dan laut Sulawesi di sebelah timur. Sejatinya, secara letak geografis, Kaltara terbilang strategis karena berada di kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 2, yang merupakan jalur pelayaran strategis dari Laut Filipina menuju daerah Sulawesi.3 | 6 Akan tetapi, Kalimantan Utara bukanlah daerah tujuan utama. Melainkan sebagai kawasan perlintasan atau persinggahan.

Baca Juga:   Wujudkan Kamtibmas Aman, Polda Kaltara Lakukan Patroli dan Sambang Dialogis

” Sebagian besar yang terjadi di Kalimantan Utara hanya dijadikan sebagai tempat transit belaka. Disatu sisi, letak strategis tersebut juga berdampak pada potensi kerawanan, salah satunya Narkoba,” Ucapannya.

Perlu diketahui, setelah rangkaian acara Deklarasi pada pagi ini selesai dilaksanakan, BNN Provinsi Kalimantan Utara juga akan melangsungkan pemusnahan barang bukti narkotika jenis Sabu, hasil pengungkapan jajaran BNNP Kalimantan Utara pada Semester I Tahun 2024. Adapun total barang bukti yang akan dimusnahkan sebanyak 4.123,94 Gram/ 4,12 Kilo Gram Sabu.

Pemusnahan barang bukti ini merupakan hasil dari pengungkapan 2 kasus tindak pidana narkotika yang melibatkan 10 Tersangka di Wilayah Kalimantan, Disisi lain, perlu kita jadikan atensi bersama bahwa kapasitas Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang bisa melayani rehabilitasi di Kaltara hanya mampu menjangkau sekitar 200 orang setiap tahunnya.

Merujuk data tersebut berarti kita membutuhkan waktu sekitar 68 tahun lamanya untuk bisa merehabilitasi mereka semua para pecandu/ korban penyalahguna di Kaltara. Fakta ini sangat jauh dari harapan, yang mana kita ingin agar mereka para pecandu/ korban penyalahguna bisa kita pulihkan atau rehabilitasi sebaik dan secepat mungkin, namun kita terbentur pada keterbatasan yang ada.

Baca Juga:   Lanal Nunukan Gagalkan Penyeludupan Miras Ilegal Merek Chivas Sebanyak 143 Botol

” Merespon kondisi yang ada, BNN Provinsi Kalimantan Utara telah menggulirkan beberapa program kegiatan dengan mengedepankan 3 pendekatan dalam menangani permasalahan Narkoba. Pertama, Soft Power Approach, yakni sebuah pendekatan yang mengedepankan langkah-langkah pencegahan dengan upaya preventif atau persuasif. Tujuannya ialah untuk memutus mata rantai permintaan “Demand” di masyarakat terhadap Narkoba,” Ungkapnya.

Beberapa program diantaranya (a). Kegiatan Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang berarti sebagai sebuah upaya pemulihan para pecandu/ korban penyalahguna Narkoba, yang berbasis pada sumber daya lokal (masyarakat) dan bertumpu pada peran keluarga serta partisipasi masyarakat. Dalam program IBM juga dibentuk Agen Pemulihan (AP). Para AP ini bertugas menjangkau masyarakat yang terpapar sebagai pecandu/ korban penyalahguna narkoba untuk dipulihkan melalui program rehabilitasi.

(b). Program Desa/Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar), yakni upaya mewujudkan suatu kawasan (Desa/ Kelurahan) untuk memberdayakan masyarakatnya agar bisa melaksanakan kegiatan P4GN secara mandiri. Terdapat 2 target desa/ kelurahan setiap tahunnya. Serta, program ketahanan keluarga anti narkoba dan pelatihan soft skill bagi anak usia sekolah yang berada di kelurahan/ desa bersinar yang telah ditetapkan.Kedua, Hard Power Approach, yakni sebuah upaya yang mengedepankan penindakan/penegakan hukum. Tujuannya ialah untuk memutus mata rantai penawaran “Supply”. Kegiatan yang dilakukan antara lain penyelidikan, penyidikan, operasi bersinar, bahkan sampai pada upaya untuk menjerat dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) para pelaku kejahatan Narkoba.

Baca Juga:   Ketua IJTI Kaltara Apresiasi Kegiatan Futsal Polda Kaltara

” Dalam upaya ini juga terus bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum lainnya.Ketiga, Smart Power Approach, yang berarti langkah-langkah/ upaya yang mengedepankan pada strategi/ pemikiran kreatif terkait kegiatan pencegahan melalui framing media massa/ media sosial. Misalnya, pembuatan konten-konten menarik, serta penggunaan media sosial/ dunia maya sebagai sarana sosialisasi dan branding di masyarakat,”Jelasnya.

Dari narasi yang telah saya sampaikan tadi, perlu kita pertegas bahwasanya pentingnya partisipasi aktif dalam kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), yang dimanifestasikan dalam kegiatan sehari-hari. Saya berharap, kepedulian instansi terkait untuk berperan aktif dalam P4GN.

Diakhir sambutan ini, saya ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya, kepada Bapak Gubernur Kalimantan Utara, Ibu Bupati Nunukan, Jajaran Pemerintah Kabupaten Nunukan, Unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan yang telah mendukung berlangsungnya acara ini. Disamping itu, terimakasih, penghargaan dan apresiasi patut disematkan kepada Kepala PLBN Sei Nyamuk dalam mewujudkan Kaltara Bersinar.

” Tak lupa kepada seluruh pihak yang berpartisipasi aktif menyukseskan acara ini. Kami juga menyampaikan permohonan maaf, bila selama ini atau berlangsungnya acara/ kegiatan, terdapat hal yang kurang berkenan,” Tutupnya. (Dudin)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights